Jenis Pondasi
Jenis Pondasi Terdiri Dari 2 Jenis yaitu :- Pondasi Dangkal (Shallow foundations) . Pondasi dangkal (kadang-kadang disebut ‘pondasi menyebar’) termasuk dudukan umpak (‘pondasi terisolasi’), pondasi memanjang, pondasi tapak dan pondasi raft.
- Pondasi Dalam (Deep foundations ). Pondasi dalam termasuk tiang pancang, bor pile , dinding diafragma dan caissons.
A. Pondasi Dangkal
Pondasi dangkal biasanya dibuat dekat
dengan permukaan tanah, umumnya kedalaman pondasi didirikan kurang
1/3 dari lebar pondasi sampai dengan kedalaman kurang dari3
m. Kedalaman pondasi dangkal ini bukan aturan yang baku,
tetapi merupakan sebagai pedoman. Pada dasarnya, permukaan pembebanan
atau kondisi permukaan lainnya akan mempengaruhi kapasitas daya dukung
pondasi dangkal. Pondasi dangkal biasanya digunakan ketika tanah
permukaan yang cukup kuat dan kaku untuk mendukung beban yang dikenakan
dimana jenis struktur yang didukungnya tidak terlalu berat dan juga
tidak terlalu tinggi, pondasi dangkal umumnya tidak cocok dalam tanah
kompresif yang lemah atau sangat buruk, seperti tanah urug dengan
kepadatan yang buruk , pondasi dangkal juga tidak cocok untuk jenis
tanah gambut, lapisan tanah muda dan jenis tanah deposito aluvial, dll.
Jenis – Jenis Pondasi Dangkal1. Pad foundations (Pondasi Tapak)
Pondasi tapak
(pad foundation) digunakan untuk mendukung beban titik individual
seperti kolom struktural. Pondasi pad ini dapat dibuat dalam
bentuk bukatan (melingkar), persegi atau rectangular. Jenis pondasi
ini biasanya terdiri dari lapisan beton bertulang dengan ketebalan
yang seragam, tetapi pondasi pad dapat juga dibuat dalam bentuk
bertingkat atau haunched jika pondasi ini dibutuhkan untuk
menyebarkan beban dari kolom berat. Pondasi tapak disamping
diterapkan dalam pondasi dangkal dapat juga digunakan untuk pondasi
dalam.
2. Pondasi Jalur atau pondasi memanjang (Strip foundations)
Pondasi
jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah
jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau
beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom
dimana penempatan kolom dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom
tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak
terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat
dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun
trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom
praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah,
batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan
batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural.
3. Pondasi Tikar (Raft foundations)
Pondasi tikar/ pondasi raft digunakan
untuk menyebarkan beban dari struktur atas area yang luas, biasanya
dibuat untuk seluruh area struktur. Pondasi raft digunakan ketika
beban kolom atau beban struktural lainnya berdekatan dan pondasi pad
saling berinteraksi.
Pondasi raft biasanya terdiri dari
pelat beton bertulang yang membentang pada luasan yang ditentukan .
Pondasi raft memiliki keunggulan mengurangi penurunan setempat dimana
plat beton akan mengimbangi gerakan diferensial antara posisi beban.
Pondasi raft sering dipergunakan pada tanah lunak atau longgar dengan
kapasitas daya tahan rendah karena pondasi radft dapat menyebarkan
beban di area yang lebih besar.
B. Pondasi Dalam
Pondasi dalam adalah pondasi yang
didirikan permukaan tanah dengan kedalam tertentu dimana daya dukung
dasar pondasi dipengaruhi oleh beban struktural dan kondisi permukaan
tanah, pondasi dalam biasanya dipasang pada kedalaman lebih dari 3 m
di bawah elevasi permukaan tanah. Pondasi dalam dapat dijumpai dalam
bentuk pondasi tiang pancang, dinding pancang dan caissons atau
pondasi kompensasi . Pondasi dalam dapat digunakan untuk
mentransfer beban ke lapisan yang lebih dalam untuk mencapai kedalam
yang tertentu sampai didapat jenis tanah yang mendukung daya beban
strutur bangunan sehingga jenis tanah yang tidak cocok di dekat
permukaan tanah dapat dihindari.
Jenis – jenis Pondasi Dalam :
1. Pondasi Pile
Pondasi
pile merupakan jenis pondasi yang dibuat dalam berbentuk ramping yang
ditujukan untuk mengirimkan beban melalui jenis lapisan tanah dengan
jenis daya dukung rendah hingga tercapai jenis tanah yang lebih dalam
atau lapisan batuan yang memiliki kapasitas daya dukung
yang tinggi. Pondasi pile digunakan ketika dengan pertimbangan nilai
ekonomi, konstruksi atau tanah yang diinginkan untuk mengirimkan beban
diluar jangkauan praktis dibandingkan menggunakan jenis pondasi
dangkal. Selain mendukung struktur, pondasi pile juga digunakan
untuk menahan beban struktur melawan gaya angkat dan juga membantu
struktur dalam melawan kekuatan gaya lateral dan gaya guling.
Pondasi pile dapat dijumpai dalam
berbagai jenis misalnya v pile dan beton pancang dimana . Secara
struktural pondasi pile sebelum bebab dari kolom diteruskan terhadap
pile, maka diatas pile sendiri dibuat konstruksi penghubung yang
biasanya disebut dengan pile cap.
2. Pondasi Piers (dinding diafragma) adalah
pondasi untuk meneruskan beban berat struktural yang dibuat dengan
cara melakukan penggalian dalam, kemudian struktur pondasi pier
dipasangkan kedalam galian tersebut. Satu keuntungan pondasi pier
adalah bahwa pondasi jenis ini lebih murah dibandingkan dengan
membangun pondasi dengan jenis pondasi menerus, hanya kerugian yang
dialami adalah jika lempengan pondasi yang sudah dibuat mengalami
kekurangan ukuran maka kekuatan jenis pondasi tidak menjadi
normal. Pondasi pier standar dapat dibuat dari beton bertulang pre
cast. Karena itu, aturan perencanaan pondasi pier terhadap balok beton
diafragman adalah mengikuti setiap ukuran ketinggian pondasi yang
direncanakan. Pondasi pier dapat divisualisasikan sebagai bentuk
tabel , struktur adalah sistem kolom vertikal yang terbuat dari beton
bertulang ditempatkan di bawah bangunan yang ditanamkan dibawah tanah
yang sudah digali. Lempengan beton diafragma ini mentransfer beban
bangunan terhadap tanah. Balok dibangun di atas dinding
diafragma vertikal (pondasi pier) yang menahan dinding rumah
atau struktur. Banyak rumah didukung sepenuhnya dengan jenis pondasi
ini, dimana beton yang dipasang juga berguna sebagai dinding pada
ruang bawah tanah, dimana ruang tersebut digunakan sebagai gudang
penyimpanan atau taman. Beton pondasi pier biasanya dibuat dalam
bentuk pre cast dalam berbagai ukuran dan bentuk, dimana sering
dijumpai dalam bentuk persegi memanjang dengan ketinggian sesuai dengan
ukuran kedalaman yang diperlukan. Tapi beton dapat juga dibuat dalam
bentuk bulatan. Setelah beton bertulang cukup kering kemudian di
masukkan ke dalam tanah yang sudah digali dan disusun
secara bersambungan. Setelah tersusun dengan baik kemudian baru
dilanjutkan dengan konstruksi diatasnya.
3. Pondasi Caissons (Bor Pile)
adalah bentuk pondasi dalam yang dibangun di dalam permukaan
tanah, pondasi di tempatkan sampai ke dalaman yang dibutuhkan dengan
cara membuat lobang dengan sistim pengeboran atau pengerukan tanah.
Setelah kedalaman sudah didapatkan kemudian pondasi pile dilakukan
dengan pengecoran beton bertulang terhadap lobang yang sudah di bor.
Sisitim pengeboran dapat dialakukan dalam berbagai jenis baik sistim
maual maupun sistim hidrolik. Besar
diameter dan kedalaman galian dan juga sistim penulangan beton
bertulang didesain berdasarkan daya dukung tanah dan beban yang akan
dipikul. Fungsional pondasi ini juga hampir sama pondasi pile yang mana
juga ditujukan untuk menahan beban struktur melawan gaya angkat dan
juga membantu struktur dalam melawan kekuatan gaya lateral dan gaya
guling
sumber :http://khedanta.wordpress.com
IJIN COPI PAKK
ReplyDeleteijin copy kanda adrianus
ReplyDeleteandarias mksdx
ReplyDeleteartikel ii sangat membantu saya
ReplyDeleteInformasinya lengkap dan bagus serta menambah wawasan, terima kasih sudah share disini.
ReplyDeleteBuat yang butuh jasa service genset kami melayani service genset panggilan untuk wilayah Jabotabek & seluruh kota di Indonesia hubungi Dwi Asmarawardana 0852-1699-5545