Hebat!! Dua Orang Asal Toraja Ini, Merupakan Rektor Di Dua Universitas Ternama Di Indonesia

   Kualitas sumber daya manusia orang Toraja, memang tidak di ragukan lagi di Indonesia. Banyak tokoh asal Toraja, yang berkipra di berbagai bidang di Indonesia. Dalam bidang pendidikan misalnya, cukup banyak orang Toraja yang menjadi pengajar di perguruan tinggi, atau dosen di berbagai kampus di Sulawesi Selatan dan daerah lain di Indonesia. Bahkan tidak hanya menjadi dosen, beberapa diantarnya bahkan diangkat mejadi pemimpin di perguruan- perguruan tinggi atau kampus, atau yang lasim di sebut rektor.

   Dalam postingan kali ini, akan di bahas mengenai dua orang Toraja yang menjadi Rektor di dua universitas ternama di Indonesia.

1) Prof. Joniarto Parung M.M.B.A.T.,Ph.d. (Rektor Universitas Surabaya)

Prof. Joniarto Parung

   Lahir di Rantepao, 15  November 1960 silam,beliau merupakan rektor Universitas Surabaya (Ubaya), yang sedang menjabat saat ini. Ini merupakan kali kedua alumni SMA Negeri 1 Rantepao dan Universitas Hasanuddin ini memegang tampuk kepemimpinan di salah satu universitas swasta terbaik di Provinsi Jawa Timur tersebut. Di periode sebelumnya, yakni 2011-2015, beliau menggantikan Prof. Drs. Ec Wibisono Hardjopranoto, Ms., yang merupakan mantan ketua Forum Rektor Indonesia (FRI). Prof. Joniarto Parung merupakan satu-satunya rektor yang menjabat selama dua periode, sejak universitas tersebut di didirikan tahun 1968 silam, yakni periode 2011-2015 dan periode 2015-2019. Dalam kepemimpinan beliau, Ubaya sukses megubah nilai akreditasi institusi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT), yang semula bernilai B menjadi A pada tahun 2015, dan kemudian menjadikan Ubaya sejajar dengan Universitas Kristen Petra, Universitas Airlangga, dan Universitas Brawijaya. Selain itu, dalam kepemimpinan beliau, di tahun ini (tahun 2016) Ubaya juga sukses membuka Fakultas Pendidikan Dokter (Kedokteran), serta memperoleh beberapa penghargaan dari berbagai kementrian di Indonesia. Di lansir dari website resmi Universitas Surabaya, dalam profilnya, beliau menceritakan tentang masa kecil beliau di Toraja,di mana saat itu beliau harus ke sekolah tanpa menggunakan alas kaki. Namun, itu semua tidak menghalangi imiannya untuk menjadi manusia yang berkualitas dan berguna bagi sesama.

2)  Dr (CH) Jonathan Limbong Para'pak, M.Eng.Sc ( Rektor Universitas Pelita Harapan)
DR. Jonathan Limbong Para'pak

     Selain Prof. Joniarto Parung, orang Toraja yang menjadi rektor di Universitas bergengsi di Indonesia lainnya adalah Dr. Jonathan Limbong Para'pak. Bukan hanya sebagai rektor, beliau juga bahkan didaulat menjadi presiden di Unversitas Pelita Harapan. Anak dari pasangan Kanaka' Palinggi dan Ny. Sule Palinggi ini, lahir di Rantepao, 12 Juli 1942 silam. Mereka sekeluarga berasal dari desa La'bo', Kabupaten Toraja Utara.  Sejak kecil, Jonathan Limbong Para'pak sudah mumpunyai semangat belajar yang sangat tinggi, walaupun saat itu keadaan baik ekonomi maupun keamanan belum sebaik saat ini. Setelah menyelesaikan pendidikan SMA di Makassar, beliau kemudian di terima di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Namun pada saat bersamaan beliau juga lolos seleksi untuk memperoleh beasiswa Colombo Plan, hingga kemudian ke Australia dan menuntut ilmu di Fakultas Tekni Universitas Tasmania. Di Universitas tersebut, beliau memperoleh gelar sarjana dan  master.

      Beliau bergabung dengan Universitas Pelita Harapan pada tahun 2001, hingga pada tahun 2006 beliau di daulat menjadi rektor di universitas tersebut sampai saat ini. Untuk di ketahui, Universitas Pelita Harapan merupakan sebuah universitas swasta dengan biaya kuliah yang sangat tinggi di Indonesia. Namun biaya kuliah yang tinggi tersebut, berbanding lurus dengan kualitasnya. UPH di tetapkan sebagai universitas swasta terbaik di Indonesia, menurut beberapa lembaga pemeringkat universitas, baik di Indonesia, maupun di dunia. Sebagaian besar artis di Indonesia, merupakan alumni dari universitas ini, misalnya Agnes Monica, Raisa, Mikha Tambayong, Marcel Chandrawinata, Vidi Aldiano, Ben Kasyafani, dan lai-lain.

    Itulah kedua orang yang berasal dari Toraja, yang menjadi pimpinan universitas, atau rektor. Bukan di universitas yang biasa, namun universitas yang mempunyai nama dan kualitas yang baik di Indonesia.

Orang Toraja Pasti Pernah Melakukan Ritual-Ritual Ini

 

    Jangan terlalu serius, karena ritual-ritual yang di maksud di sini, bukanlah ritual seram yang harus mengorbankan kepala atau pun darah (ayam,kerbau,babi) untuk memberi makan para mahluk-mahluk astral penunggu pohon beringin. Ritual yang di maksud di sini, adalah ritual kelas teri, yang umumnya di praktekkan oleh para bocah petualang kampung, namun belum sempat di liput oleh Trans 7. Apa saja ritual-ritual tersebut? Lets check it out

Bawa tiga pucuk daun sualang ke bubun (sumur)

    Mau berkunjung ke sumur yang belum pernah anda kunjungi sebelumnya? Hati-hati, disana biasa banyak mahluk-mahluk astral yang menjadi penghuninya, dan mereka tidak suka dengan orang baru. Nah, supaya tidak di ganggu, harus permisi terlebih dahulu, dan harus mempersembahkan tiga pucuk daun sualang. Tapi, jangan sembarang pucuk daun sualang, karena pucuk sualang yang di minta harus muda dan segar. Usahakan yang terlindung dari sinar matahari dan ultra violet. Meletakkannya pun gak bisa sembarangan, namun harus dengan penuh perasaan, sambil menyebut kan mantra ini:  Tabe' nene', la mendiokanni (maaf mbah, kami mau mandi).  Setelah ritual tersebut selesai, kalian sudah boleh mandi dengan tenang, tetapi tetap jaga kesopanan, dan jangan lupa, setelah mandi ucapkan terima kasih pada si mbah, Kurre nene' lasule mokan (Terima kasih mbah, kami pulang dulu).

Ambil batu tiga biji, saat kebelet buang air besar, namun wc/toiletnya jauh

     Maraknya fenomena siossa'/siollo' atau berak dalam celana yang terjadi di sekolah, membuat para guru maupun orang tua mencari berbagai solusi untuk menangani permasalahan tersebut. Setelah bereksperimen dengan berbagai cara, maka akhirnya di temukanlah sebuah solusi yang paling jitu. Solusi tersebut, adalah sebuah solusi yang di balut dengan ritual yang unik, yakni ambil batu yang jumlahnya tiga biji, pada saat kebelet akan buang air besar. Langkah-langkahnya pun cukup mudah dan sederhana. Saat merasakan ada yang memaksa akan keluar dari dalam perut, kita cukup ambil tiga biji batu, yang ukurannya sebesar kelereng, kemudian memasukkannya kedalam kantong celana kita. Sementara mengambil batu-batu tersebut, kita di haruskan menahan nafas hingga proses pemangambilan dan pemasukannya kedalam kantong selesai, dan jika gagal menahan nafas, maka ulangi dari awal hingga berhasil.
Namun, dalam prakteknya, solusi ini tidak selalu berhasil. Banyak yang gagal, higga harus pulang kerumah sambil menenteng celana yang ternoda oleh kuningan t*i, dan esoknya bahkan beberapa hari kedepan tidak akan kesekolah karena tak tahan menanggung malu.

Ritual " Injo'ku barese', ambe'ku palaok"

    Barese' dan palaok merupakan sepasang suami istri yang kejam. Jika kalian menyentuh salah satu diantara mereka dengan sengaja atau pun tidak sengaja, maka kalian akan terkena penyakit re'pe'-re'pe (sejenis penyakit kulit) . Oleh karena itu, kalian jangan sampai menyentuh salah satu diantara mereka berdua. Namun jika kalian dengn tidak sengaja menyentuhnya, maka satu-satunya solusi yang bisa dilakukan adalah dengan menjadi anak  mereka (entah itu anak kandung,anak angkat,ataupun anak tiri, intinya jadi anak mereka) . Nah, caranya gimana? Cukup dengan menyebut mantra " Injo'ku Barese', Ambe'ku palaok", yang artinya " Barese' Ibu saya, dan Palaok ayah saya". Mantra tersebut di ucapkan tiga kali berulang-ulang. Setelah itu, kalian resmi menjdi anak mereka dan tidak akan terjangkit penyakit re'pe'-re'pe lagi :) .

Ritual berbicara kepada orang mati saat tahun baru

    Tahun baru telah tiba, saatnya berkeliling kampung buat salam-salaman. Jangan lupa bawa kantong plastik, untuk di isi kue dari para warga kampung. Rumah yang berada di list kunjungan pertama, pastinya rumah orang kaya yang kuenya mahal dan enak. Dan, mohon maaf buat yang setiap tahun baru cuma kasih deppa tori, karena andalah yang berada dalam list paling terakhir kunjungan kami, yang artinya akan kami kunjungi jika masih sempat untuk itu.
Selain keliling kampung untuk minta kue dari tetangga, berziarah kekuburan merupakan agenda penting di hari pergantian tahun. Sebelum kekuburan, persiapkan alat untuk membersihkan rumah para leluhur tersebut, dan juga jangan lupa membawa air, pangan(sirih) dan uang (jika ada) untuk di persembahkan bagi para leluhur yang telah mendahului kita ke sana. Selesai kuburan di bersihkan, saatnya meminta dalle (keberuntungan) dan kepintaran pada nenek moyang. Setelah itu, kembali kerumah dengan penuh harap permintaan kita akan terkabul.

Demikian empat ritual yang sering di lakukan oleh orang-orang Toraja. Terima kasih sudah membaca artikel ini, Kurre sumanga'.

Orang Toraja Yang Pacaran/ Menikah Dengan Artis Indonesia

    Menjalin hubungan asmara dengan orang terkenal, mungkin merupakan salah satu keinginan banyak orang di dunia. Tak terkecuali dengan orang Toraja. Sejauh ini, baru dua orang asal Toraja, yang di ketahui menjalin hubungan asmara, baik sudah menikah, maupun sementara berpacaran dengan artis yang terkenal di Indonesia. Namun tak tertutup kemungkinan masih ada yang lain, walaupun belum terekspos oleh media-media.  Siapa saja mereka , berikut nama-nama mereka.


Elisabeth Nura Pasaka ( Istri Ben Joshua)


Sumber: Gambar Tiffany Way Pasaka on Facebook

        Siapa yang tidak kenal dengan Ben Joshua? Aktor tampan, pemain film Dealova yang berasal dari kota Manado ini, merupakan salah satu aktor berbakat, yang telah membintangi banyak film Box Office di Indonesia. Namun, jarang yang tahu jika istri Ben, begitu ia akrab di sapa adalah wanita yang berasal Toraja. Namanya Elisabet Nura Pasaka, atau akrab di sapa Elsa. Mereka menikah tepat pada hari Minggu, 20 Desember 2009, di gedung Petra Jasa, Kuningan, Jakarta Selatan, dan sakramen pemberkatan nikah mereka, di gelar di Kapel Gereja St. Andreas Kim Tae Gon, Kelapa Gading, Jakarta. Walaupun pernikahan mereka mengambil tema Internasional, namun tetap di kombinasikan dengan adat Toraja. Mereka berdua memutuskan untuk menikah, setelah menjalin pacaran selama empat tahun, dan saat ini, mereka telah di karuniai dua orang anak, seorang laki-laki dan seorang perempuan.

       Beberapa pemberitaan media online, kadang keliru menulis marga atau nama belakang Elsa, yaitu Pasaka menjadi Paska, sehingga kedengaran bukan seperti marga orang Toraja. Padahal di akun Instagramnya sendiri, Elsa menuliskan nama Pasaka sebagai marganya. Elisabet Nura pasaka merupakan putri salah satu tokoh masyarakat Toraja, yakni bapak Nico Bandaso' Pasaka, yang dalam kalangan masyarakat Toraja, di kenal sebagai "Profesor Pariwisata". Atas jasa dan gebrakan beliau, pariwisata Toraja pernah menempati urutan kedua di Indonesia setelah Bali.

James Lallo (Pacar Sonya Pandawarman)

       Sonya Pandawarman, atau yang biasa di sapa Panda, merupakan gadis keturunan Taiwan- Tionghoa Indonesia, yang dulu sempat bergabung dengan salah satu girl band fenomenal di Indonesia, yaitu JKT48. Walaupun saat ini, dia sudah tidak lagi bergabung dengan group yang membesarkan namanya tersebut, namun karirnya di dunia entertaiment masih eksis sampai sekarang. Sonya, pernah bermain bersama dengan Raditya Dika di film Marmut Merah Jambu, yang rilis tahun 2014 silam.Selain sebagai penyanyi dan pemain film, dia juga telah membintangi beberapa iklan produk, salah satunya adalah produk pemutih wajah Pond's. Sonya juga sering menjadi bintang tamu di beberapa acara talk show di televisi. Saat ini, Sonya Pandawarman berpacaran dengan pemuda asal Toraja yang bernama James Lallo. Untuk di ketahui, mereka berpacaran setelah Sonya keluar dari Group JKT48, karena aturan girl band tersebut tidak membolehkan para anggotanya untuk berpacaran. Tak banyak informasi mengenai James Lallo di internet, namun bisa di pastikan jika dia adalah orang Toraja, namun lahir dan berdomisili di Jakarta.

     Itulah kedua orang Toraja, yang menjalin hubungan asmara dengan orang yang terkenal atau artis Indonesia, baik yang masih pacaran, maupun yang telah menikah. Namun, tak tertutup kemungkinan jika masih ada orang Toraja yang lain, yang menjalin hubungan asmara dengan para artis. Terima kasih, sudah membaca. Kurre sumanga'

Baca Artikel Lain Yang Terkait:

Artis Indonesia, yang Berasal dari Suku Toraja