Di kalangan orang Toraja, binatang-binatang tertentu di percaya dapat membawa pertanda baik, maupun pertanda buruk dalam kehidupan sehari-hari mereka. Terutama jika binatang-binatang tersebut bertingkah laku aneh, atau tidak seperti biasanya di sekitar rumah penduduk.
Di postingan kali ini, saya akan memberitahu kalian beberapa hewan, khususnya burung yang dalam kepercayaan orang Toraja, dianggap sebagai burung pembawa tanda-tanda kematian. Apa saja itu? Lets check it out.
Burung Gagak ( Kadoaya)
Burung gagak yang dalam bahasa Toraja di sebut Kadoaya adalah burung yang di anggap keramat karena warnanya yang hitam. Orang Toraja percaya jika burung ini berada di sekitar rumah di siang hari, apa lagi malam hari dalam jumlah yang banyak, maka itu merupakan sebuah pertanda bahwa ada seseorang dalam keluarga di rumah tersebut yang akan segera meninggal dunia. Hal ini di perkuat, jika burung gagak tersebut berada di sekitar rumah tanpa adanya alasan yang jelas.
Burung Walet ( Kaluppini')
Burung walet atau dalam bahasa Toraja di sebut kaluppini' adalah burung yang memiliki ukuran tubuh kecil dan sayap yang lebar. Biasanya burung walet hidup di gua-gua, kuburan, atau pun tempat yang gelap secara bergerombol. Dalam kepercayaan orang Toraja, jika di sekitar rumah Tongkonan atau rumah adat Toraja burung walet atau kaluppini terbang secara bergerombol, maka akan ada seseorang yang akan meninggal dari rumah tersebut.
Karrak (Burung Elang??)
Karrak, dalam bahasa Toraja artinya menangis dengan keras. Karrak merupakan hewan nokturnal atau hewan yang hanya aktif di malam hari, dan sangat jarang berada di sekitar permukiman warga. Oleh karena itu, jika karrak berbunyi atau menangis di sekitar rumah pada malam hari, maka itu pertanda bahwa akan ada kematian salah satu anggota keluarga.
Burung Hantu ( Totosik )
Burung hantu atau dalam bahasa Toraja di sebut totosik juga merupakan burung nokturnal. Burung hantu sangat takut dengan manusia, oleh karena itu biasanya hidup jauh dari permukiman warga. Hanya pada waktu-waktu tertentu, totosik masuk ke dalam rumah adat ( Tongkonan) dan tinggal di dalam. Jika burung hantu atau totosik masuk ke rumah tongkonan, maka hal itu di percaya merupakan pertanda akan ada keluarga dari rumah tersebut yang akan meninggal.
Entah apakah cuma di hubung-hubungkan atau tidak, tapi banyak sekali kesaksian yang beredar dalam masyarakat mengenai pertanda-pertanda tersebut di atas yang relevan dengan kejadian yang mereka alami. Dan hal ini tentu membuat orang Toraja semakin mempercayainya mitos-mitos tersebut.
Namun semuanya kembali kepada kita apakah kita mau percaya atau tidak.Dan atas kesediaan Anda membaca postingan ini, maka saya ucapkan terima kasih banyak.
Baca artikel saya yang lain
Hal-hal ini Hanya bisa di Jumpai di Toraja Loh
Ternyata orang Pertama ke bulan adalah Orang Toraja
Makanan yang hanya bisa di jumpai di Toraja
Pembunuhan-pembunuhan sadis yang pernah terjadi di Toraja
Perbedaan adu Kerbau Toraja dan Vietnam
Kata-kata Bahasa Toraja Yang Tidak Bisa di Bahasa Indonesiakan