Hahaha, Pendapat-Pendapat Lucu Orang Luar Tentang Toraja


   
     Sudah tidak di ragukan lagi, jika daerah yang kita cintai, yaitu Toraja  merupakan tujuan wisata yang cuku favorit. Banyak orang dari luar Toraja, baik dari dalam maupun luar negeri yang datang berbondong-bondong untuk melihat keunikan yang daerah kita tawarkan. Beberapa di antara mereka yang datang merupakan blogger dan kemudian menuangkan pengalaman-pengalaman yang mereka dapatkan di Toraja pada blog mereka saat kembali ke tempatnya.
Dan entah merupakan sebuah kesengajaan atau hanya karena faktor ketidaktahuan, beberapa di antara mereka menulis dengan salah baik itu penyebutan tempat-tempat di Toraja, maupun pendapat asal-asalan mereka tentang budaya Toraja. 

    Berikut merupakan beberapa pendapat mereka tersebut, yang oleh kita orang Toraja pasti di anggap lucu.




Patung Tedong Bonga di Rantepao di kira Patung Sapi Berwarna Merah Jambu. Hahaha


        Blogger, yang mempunyai blog bernama "Enjoy Indonesia" ini, dalam tulisannya tentang "Berkunjung ke Ke'te Kesu Toraja", keliru. Dia mengira jika patung kerbau belang yang ada di Rantepao adalah patung sapi yang berwarna merah jambu. Hahaha, dia tidak tahu saja kalo Toraja tidak seperti daerah lain, di mana sapi lebih populer dari pada kerbau.
Ini gambar screen capture tulisan yang agak keliru itu :)


Palawa' di bilang Pallawa (memangnya huruf ?)

            Entah mungkin salah dengar, atau bagaimana, blogger yang blognya cukup populer membahas tentang tempat-tempat wisata di Indonesia ini, salah menulis Palawa' (ingat ada tanda ' ) menjadi Pallawa (beda bangat kan??), yang kalo dalam sejarah, merupakan huruf kuno yang di gunakan untuk menulis beberapa kitab-kitab terkenal (misalnya kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular). Kita sebagai orang Toraja yang baik sih maklum saja, karena di Toraja, memang banyak nama tempat yang agak aneh di ucapkan apalagi untuk orang pendatang, misalnya Sa'dan, La'bo', Sanggalla', Pangala' dan La'-La' yang lainnya.




Tertawa karena uniknya nama-nama kerbau petarung

          Di posting yang lain, dia membahas tentang ma'pasilaga tedong dan menyoroti tentang lucunya penamaan-penamaan kerbau petarung ;) Dan memang, penamaan krebau petarung di Toraja memang lucu dan kadang-kadang malah keterlaluan. Selain itu di posting ini dia masih saja keliru saleko di tulis "salepo" dan tedong lotong boko' jadi "lotong boke" . cek di gambar berikut.

      
Takut di beri makanan yang mengandung babi( yah nggaklah, orang Toraja kan Baik, sopan, toleran dan lain-lain)

         Tulisan kali ini, adalah tulisan seorang mahasiswa asal Makassar yang mengadakan study tour atau mungkin penelitian di beberapa tempat wisata di Toraja. Di postingannya, dia menulis jika dia dan teman-temannya agak takut makan di Toraja. Karena khawatir mereka akan di beri makanan yang tidak halal alias haram alias makanan yang mengandung daging bagi dan turunan-turunannya. Tapi alhamdulillah wasykurillah, karena dosen pembimbing mereka yang bijak, menjelaskan kalo orang Toraja itu toleran dan gak bakalan begitu. ( hehehe jadi besar kepala)




Hahaha, Merasa ke Toraja Kayak pergi ziarah kubur

       Memang tidak bisa di sangkal bahwa di Toraja kebanyakan objek wisata memang tak jauh-jauh dari kuburan, apalagi yang ada di list sahabat kita yang satu ini


       Padahal selain tempat-tempat yang ada di list itu , masih ada objek wisata lain di Toraja yang tidak berhubungan dengan kuburan, agar kesannya tidak kayak wisata ziarah kubur. Misalnya Batutumonga, Kalimbuang Bori, atau sekedar mengunjungi pasar Bolu buat beli Babi atau Kerbau.


Pantollo Pamarasan is the most delicious food in the world

        Lidah blogger satu ini, tidak bohong, karena pantollo' pamarrasan memang woke.

Memungut Sampah, di Kete'Kesu gara-gara orang-orang buang sampah sembarang

        Kali ini bukan dari blogger, tapi dari sebuah Program Televisi terkenal di Indonesia, yaitu " My Trip My Adventure". Saat meliput keindahan wisata Ke'te Kesu, pembawa acara dan para kru sedih dengan kelakuan orang-orang yang datang berkunjung ke Ke'te Kesu, karena mereka membuang sampah dengan sembarangan. Sayang bangat yah, kita sudah di beri aset warisan budaya tapi malah di kotori oleh orang-orang tak bertanggung jawab. Lain kali ke mana pun, harus jaga kebersihan yah!


    Itulah beberapa pandangan orang luar tentang Toraja. Sebenarnya, apapun pandangan mereka tentang daerah kita, itu semua karena karena faktor kekurangtahuan mereka. Jadi selama tidak merendahkan ataupun menyinggung, maka kita pastinya sebagi orang yang baik harus maklum  Terima kasih sudah membaca.

Baca artikel yang lain

Pembunuhan-pembunuhan sadis yang pernah terjadi di Toraja

Perbedaan adu Kerbau Toraja dan Vietnam

Kata-kata Bahasa Toraja Yang Tidak Bisa di Bahasa Indonesiakan




Pembunuhan-Pembunuhan Sadis Yang Pernah Terjadi di Toraja

Ilustrasi Pembunuhan
Ilustrasi Pembunuhan


      Pembunuhan merupakan sebuah perbuatan jahat untuk menghilangkan nyawa orang lain. Ada berbagai macam alasan mengapa seseorang melakukan pembunuhan, antara lain dendam, kecemburuan, alasan politik, alasan ekonomi, alasan asmara dan berbagai alasan lainnya. Dalam berbagai kasus pembunuhan yang pernah terjadi, ada beberapa yang di sertai dengan kesadisan-kesadisan, seperti mutilasi, pembunuhan di sertai pemerkosaan, dan lain-lain. Dalam postingan ini, saya akan memberikan informasi tentang beberapa kasus pembunuhan sadis yang pernah terjadi di Toraja, atau melibatkan orang Toraja.

Pembunuhan Satu Keluarga di Mengkendek, Tana Toraja (Desember 2005)

       Kasus yang di dasari dendam karena perebutan hrta warisan ini terjadi di Mengkendek pada tanggal 23-24 Desember 2005. Dalam kasus tersebut tiga orang dari satu keluarga menjadi korban, yaitu Andarias Pandin, istrinya Martina La'biran, dan anak mereka yang baru berumur 8 tahun saat itu, yang bernama Israel. Para korban tersebut di bunuh secara sadis, bahkan sang istri, yaitu Marthina La'biran di perkosa secara bergilir lebih dahulu sebelum di habisi.
Kasus ini menjadi sorotan media-media di tanah air, terutama karena di anggap dalam kasus ini telah terjadi kasus salah tangkap yang di lakukan oleh Polisi. Saking tersorotnya, kasus ini pernah di bahas di program televisi terkenal yaitu Indonesia Lawyer Club (ILC).

Kasus Pembunuhan Pendeta dan Istrinya (Lembang Kapala Pitu, Toraja Utara)

         Kasus pembunuhan pendeta dan istrinya yang terjadi di kecamatan Kapala Pitu, Toraja Utara ini, di lakukan saat selesai ibadah, pada hari minggu tanggal 21 Juni  2015. Korban yang merupakan pendeta  Gereja Segala Bangsa dan istrinya di bunuh dengan cara di tikam menggunakan senjata tajam berupa badik.  Pelaku yang di duga mengidap kelainan jiwa, merupakan anak kandung mereka sendiri, yang juga bekerja di Gereja tersebut sebagai  pemain keyboard.

Pembunuhan Wanita dari Toraja dan kedua anaknya ( Bintuni, Papua)

         Pembunuhan sadis yang di duga melibatkan oknum TNI yang bertugas di PT. Migas LNG Tangguh Bintuni ini, terjadi ada tanggal 25 Agustus 2015, di rumah korban di distrik Sibena, Bintuni. Dalam kasus ini, korban yaitu Frelly Dian Sari yang berasal dari Toraja, dan sedang mengandung di bunuh dengan cara menusukkan benda tajam ke alat vitalnya dan merobeknya sampai ke pusar. Sedangkan kedua anaknya, yaitu Cicilia dan Andika masing-masing di tebas di kepalanya dan di tusuk menggunakan senjata tajam. Karena melibatkan anak sebagai korban, maka Ketua Komnas Perlindungan Anak, yaitu Agus Merdeka Sirait pun ikut mengawal kasus ini. Kasus ini sementara di sidangkan di Pengadilan Militer Jayapura, Papua.

       Demikian ketiga kasus pembunuhan yang pernah terjadi di Toraja, atau melibatkan orang Toraja. Jika masih ada kasus lain yang kalian ketahui, tuliskan dalam kolom komentar berikut. 
     
      " Murka sesaat menyulut pembunuhan, nyawa begitu mudah hilang disertai penyesalan. Pembunuhan menjadi pertunjukan, agresi murka disiapkan menjadi histeria." Najwa Shihab, Jurnalis Metro Tv.



KURRE

Kata-kata Bahasa Toraja Yang Sulit Diterjamahkan Kedalam Bahasa Indonesia

   Sebagai orang Toraja, sudah pasti kita lebih menguasai bahasa Toraja dibanding bahasa Indonesia. Karena dari lahir kita sudah menggunakan bahasa Toraja. Namun kadang kita menemukan kata-kata dalam bahasa Toraja yang sulit di terjamahkan ke dalam bahasa Indonesia. Atau kata tersebut membutuhkan penjelasan yang panjang lebar jika di bahasa Indonesiakan.
Di postingan kali ini. saya akan memberitahu kalian beberapa kata tersebut. Lets check it out.

Tangke kayu Sa'pek

     Tangke kayu sa'pek cukup sulit untuk di jelaskan dalam bahasa Indonesia. Namun gambaran singkatnya, yaitu tangkai atau dahan kayu yang tiba-tiba patah kemudian jatuh atau tetap bergelantungan di pohon kayu yang dimaksud. Biasanya tangke kayu sa'pek terjadi karena kelebihan beban (misalnya buah dan daunnya terlalu banyak). Dan biasanya saat ke sa'pekan terjadi, mengeluarkan suara krek. Correct me if i am wrong.

Pesangle

    Pesangle atau pesa'le merupakan sendok besar yang terbuat dari kayu. Saat ini pesangle sudah mulai jarang di pakai, terutama karena kebanyakan orang Toraja saat ini sudah berali menggunakan rice cooker untuk memasak nasi yang dari pabrik sudah punya sendok khusus. Pesangle biasanya mempunyai ukuran lebih panjang dari pada ukuran sendok nasi pada umumnya.

Ma'dudung, Ma'renge, dan Ma'lemba



Ma'lemba pare     Ketiga kata tersebut merupakan kata kerja, semuanya mempunyai arti membawa barang/beban tapi dengan cara yang berbeda-beda. Ketiga kata tersebut tidak mempunyai kata yang sepadan dalam bahasa Indonesia. Ma'dudung adalah membawa beban atau barang-barang yang di letakkan di atas kepala. Biasanya di lakukan oleh ibu-ibu. Sama dengan ma'dudung, ma'renge'  juga khusus di lakukan oleh ibu-ibu, yaitu dengan memasukkan beban ke dalam nase/baka (semacam keranjang barang) kemudian talinya di letakkan di atas kepala dan badan keranjangnya di letakkan di belakang. Berbeda dengan ma'dudung dan ma' renge', ma'lemba khusus di lakukan oleh laki-laki, supaya lebih afdol lihat gambar di samping  saja.


Tappere

      Tappere, sebenarnya bisa di sebut tikar dalam bahasa Indonesia, karena fungsihnya sebagai alas lantai. Tapi di Toraja yang lazim di kenal sebagai tikar adalah ale. Sedangkan Ala dan Tappere itu berbeda, mulai dari bahan pembuatnya, hingga ukurannya. Ale biasanya lebih lebar dari pada tappere. Tapi kita bisa menyimpulkan bahwa ale dan tappere adalah tikar dalam bahasa Indonesia. Saya tidak perluh menampilkan gambarnya, mana yang ale, mana yang tappere, karena orang Toraja sejati sudah pasti tahu itu. 


Seppa tallu buku

     Jika di terjamahkan ke dalam bahasa Indonesia secara kata per kata, maka artinya adalah celana tiga tulang. Masa' ada celana tiga tulanya, atau masa ada celana punya tulang.? Sebenarnya, seppa tallu buku adalah celana pendek khas tradisonal Toraja yang khusus di kenakan oleh laki-laki. Biasanya terbuat dari kain tenun yang motifnya " ma'dure'". Seppa tallu buku, selamanya di pasangkan dengan baju yang semotif.

Korang

       Sama kasusnya dengan tappere dan ale. Korang dan alang sebenarnya dalam bahasa Indonesia bisa di sebut Lumbung padi, karena mempunyai fungsih yang sama, yaitu untuk menyimpan hasil panen berupa padi. Perbedaan antara korang dan alang, hanya pada segi bentuk bangunan. Korang hanya berupa bangunan biasa, sedangkan alang bentuk bangunannya lebih kompleks, mirip dengan rumah Tongkonan.  Mungkin karena di anggap tidak terlalu menarik atau apa, jaman sekarang keberadaan korang semakin berkurang, bahkan mungkin sudah tidak ada.

Se'pon uma

      Sangat sulit untuk menjelaskan apa itu se'pon uma dalam bahasa Indonesia, apalagi dengan kemampuan bahasa saya yang tidak begitu baik. Gambaran singkatnya seperti ini. Anggap saja ada sebuah sawa berbentuk segi empat, jadi ada empat sisi, yaitu sisi depan, sisi belakang, sisi samping kiri , dan sisi samping kanan. Walaupun tidak selamanya, tapi sisi belakang itu lah yang biasanya di sebut sebagi se'pon, yaitu sisi yang menghubungkan sawah yang satu dengan sawah yang lain yang berada di atasnya. Ingat di Toraja sawa itu umumnya bertingkat-tingkat. Correct me i am wrong

Palandoan

        Palandoan, adalah tempat untuk menyimpan kayu bakar, biasanya di bangun menyatu dengan dapur dan letaknya di bagian atas. Karena penggunaan dapur tradisional semakin berkurang dengan adanya kompor, palandoan pun semakin langkah atau sulit di temukan. Salah satu jenis palandoan, misalnya palandoan bai yaitu palandoan yang khusus untuk menyimpan kayu bakar untuk memasak makanan babi.

Umbu'

         Pasti ada yang tidak tahu apa itu umbu', terutama kalian yang tidak besar di kampung. Umbu' adalah tunas padi yang sangat muda yang bakal jadi bulir-bulir padi. Umbu' tersebut, bisa dimakan dan rasanya semakin muda, maka akan semakin enak. Namun kegiatan mangumbu' termasuk dalam kategori pelanggaran di Toraja, karena akan mengurangi hasil panen padi jika terlalu banyak di lakukan.

Karau'

         Sebenarnya karau' dalam bahasa Indonesia, bisa di sebut nangkah muda, atau lebih tepatnya nangkah yang sangat muda ( masih lembek), karena  di Toraja, karau biasanya di jadikan makanan. Resep sederhananya begini: Pertama kumpulkan karau atau nangkah yang sangat muda ,setelah itu tumbuk bersama dengan lombok/cabe. Setelah itu tambahkan cuka, garam, dan bubuhi piccin sesuai selerah.


    Demikian beberapa kata dalam bahasa Toraja yang sulit di terjamahkan ke dalam bahasa Indonesia.  Dan mungkin kata-kata tersebut di atas berbeda dengan kata-kata yang di gunakan di tempat kalian. Selain itu saya yakin masih banyak kata-kata yang lain, yang tidak saya sebut diatas. Gampang saja , jika kalian tahu, tinggal sebut di kolom komentar yang tersedia di bawah. Terima kasih banyak.


Cek Artikel Saya Yang Lain

Baca Ini, Insya Allah Kalian Akan Berhenti Makan Pa'tong (daging anjing)

Mitos-Mitos Toraja Tentang Hujan Dan Penjelasannya Secara Ilmiah

Tokoh Tokoh Terkenal Indonesia Berdarah Toraja

Pembunuhan-pembunuhan sadis yang pernah terjadi di Toraja

Perbedaan adu Kerbau Toraja dan Vietnam

Kata-kata Bahasa Toraja Yang Tidak Bisa di Bahasa Indonesiakan


Ckckckck Wanita-wanita asal Indonesia Ini Malah Jadi Pemain Bokep di Amerika

   
Jika selama ini wanita asal Indonesia mencari pekerjaan keluar negeri sebagai Tenaga Kerja Wanita, yang umumnya menjadi pembantu atau asisten rumah tangga, maka agak berbeda dengan wanita-wanita ini. Mereka keluar negeri untuk menjadi pemain Film Dewasa atau lazim di kenal dengan sebutan Bokep.  Bukan secara sembunyi-sembunyi menggunakan kamera Handphone beresolusi rendah dan di semak-semak belukar, melainkan secara profesional dan ditangani oleh adult movie production house terkemuka di dunia. Berikut bintang bokep asal Indonesia yang terkenal di Amerika dan dunia.

Jade Marcela

      Menurut wikipedia, Jade merupakan bintang porno Amerika  yang kedua orang tuanya berasal dari Indonesia, yaitu dari Tegal, Jawa Tengah. Ia di kabarkan lahir di Hawaii, Amerika Serikat 22 Juni 1980. Kabarnya sebagai bintang bokep terkenal di Amerika, menjadi kontroversi di Indonesia yang warganya memang kebanyakan masih konservatif. Bahkan pada tahun 2011, bupati Tegal memintanya untuk meninggalkan profesi tersebut dan menawarkan pekerjaan yang di anggap lebih bermartabat. Sepanjang karirnya, Jade Marcela telah membintangi ratusan judul film bokep. Jade Marcella juga mempunyai adik perempuan yang juga berprofesi sebagai bintang bokep.

Nyomi Marcela

       Merupakan adik dari Jade Marcela. Mempunya nama asli, yaitu Christina Hadiwijaya Dia  mengikuti jejak kakaknya sebagai bintang bokep di Amerika Serikat sejak tahun 1999 dan juga telah membintangi ratusan judul film. Bahkan selain sebagai pemain, di beberapa film bokep, beliau juga berperan sebagai sutradara. Bersama dengan kakaknya, pada tahun 2011 dia juga di tawari oleh bupati Tegal yang menjabat saat itu untuk pulang ke Indonesia dan mengambil profesi yang lebih layak.

 Angelina Lee

        Angelina merupakan artist film bokep Amerika yang berasal dari Makassar Indonesia. Menurut wikipedia, dia lahir di Makassar, Indonesia 12 Maret 1984. Saat ini Angelina tinggal di Hawaii, Amerika serikat. Kabarnya, untuk main dalam satu film bokep beliau di bayar milyaran rupiah.

Belum Tahu Namanya (Berumur 19 Tahun)

      Beberapa waktu yang lalu, publik di Indonesia di bikin heboh oleh munculnya sebuah film bokep asal Amerika yang pemainnya mengaku sebagai orang asli Indonesia. Video yang berdurasi 8 menit 1 detik ini di bintangi oleh wanita yang mengaku sebagai orang Indonesia asli. Dalam percakapannya dengan seorang pria dalam video tersebut, ia mengaku jika video tersebut merupakan video bokep pertama yang ia bintangi.


Demikian ke empat wanita Indonesia yang menjadi bintang film bokep di Amerika. Bagaimanapun, di Indonesia berperan atau menjadi artis bokep merupakan hal yang sangat bertentangan dengan nilai dan norma. Namun kita semua juga tahu bahwa setiap orang berhak menentukan pilihan masing-masing. Terima kasih

Cek Artikel Yang Lain

Pembunuhan-pembunuhan sadis yang pernah terjadi di Toraja

Perbedaan adu Kerbau Toraja dan Vietnam

Kata-kata Bahasa Toraja Yang Tidak Bisa di Bahasa Indonesiakan






Burung-burung Ini di Percaya, Membawa Pertanda Kematian Bagi Suku Toraja

   
    Di kalangan orang Toraja, binatang-binatang tertentu di percaya dapat membawa pertanda baik, maupun pertanda buruk dalam kehidupan sehari-hari mereka. Terutama jika binatang-binatang tersebut bertingkah laku aneh, atau tidak seperti biasanya di sekitar rumah penduduk.

Di postingan kali ini, saya akan memberitahu kalian beberapa hewan, khususnya burung yang dalam kepercayaan orang Toraja, dianggap sebagai burung pembawa tanda-tanda kematian. Apa saja itu? Lets check it out.


Burung Gagak ( Kadoaya)

     Burung gagak yang dalam bahasa Toraja di sebut Kadoaya adalah burung yang di anggap keramat karena warnanya yang hitam. Orang Toraja percaya jika burung ini berada di sekitar rumah di siang hari, apa lagi malam hari dalam jumlah yang banyak, maka itu merupakan sebuah pertanda bahwa ada seseorang dalam keluarga di rumah tersebut yang akan segera meninggal dunia. Hal ini di perkuat, jika burung gagak tersebut berada di sekitar rumah tanpa adanya alasan yang jelas.

Burung Walet ( Kaluppini')

      Burung walet atau dalam bahasa Toraja di sebut kaluppini' adalah burung yang memiliki ukuran tubuh kecil dan sayap yang lebar. Biasanya burung walet hidup di gua-gua, kuburan, atau pun tempat yang gelap secara bergerombol. Dalam kepercayaan orang Toraja, jika di sekitar rumah Tongkonan atau rumah adat Toraja burung walet atau kaluppini terbang secara bergerombol, maka akan ada seseorang yang akan meninggal dari rumah tersebut.

Karrak (Burung Elang??)

      Karrak, dalam bahasa Toraja artinya menangis dengan keras. Karrak merupakan hewan nokturnal atau hewan yang hanya aktif di malam hari, dan sangat jarang berada di sekitar permukiman warga. Oleh karena itu, jika karrak berbunyi atau menangis di sekitar rumah pada malam hari, maka itu pertanda bahwa akan ada kematian salah satu anggota keluarga.

Burung Hantu ( Totosik )

     Burung hantu atau dalam bahasa Toraja di sebut totosik juga merupakan burung nokturnal. Burung hantu sangat takut dengan manusia, oleh karena itu biasanya hidup jauh dari permukiman warga. Hanya pada waktu-waktu tertentu, totosik masuk ke dalam rumah adat ( Tongkonan)  dan tinggal di dalam. Jika burung hantu atau totosik masuk ke rumah tongkonan, maka hal itu di percaya merupakan pertanda akan ada keluarga dari rumah tersebut yang akan meninggal.


      Entah apakah cuma di hubung-hubungkan atau tidak, tapi banyak sekali kesaksian yang beredar dalam masyarakat mengenai pertanda-pertanda tersebut di atas yang relevan dengan kejadian yang mereka alami. Dan hal ini tentu membuat orang Toraja semakin mempercayainya mitos-mitos tersebut.
Namun semuanya kembali kepada kita apakah kita mau percaya atau tidak.Dan atas kesediaan Anda membaca postingan ini, maka saya ucapkan terima kasih banyak.

Baca artikel saya yang lain

Hal-hal ini Hanya bisa di Jumpai di Toraja Loh

Ternyata orang Pertama ke bulan adalah Orang Toraja

Makanan yang hanya bisa di jumpai di Toraja


Pembunuhan-pembunuhan sadis yang pernah terjadi di Toraja

Perbedaan adu Kerbau Toraja dan Vietnam

Kata-kata Bahasa Toraja Yang Tidak Bisa di Bahasa Indonesiakan





Masa Kecil Kalian Di Toraja?? Pasti Kenal Buah-buahan Legenda Ini

     Buah-buahan legenda masuk dalam kenangan masa kecil yang tak bisa di lupakan begitu saja. Ada berbagai jenis buah yang bisa di jumpai dalam perjalanan pulang dari sekolah dulu. Buah-buahan tersebut biasanya mempunyai kategori proteksi (perlindungan) masing-masing dari pemiliknya, tergantung rasa dan tingkat keenakan buah tersebut. Mulai dari kategori yang paling di lindungi oleh pemiliknya karena potensi untuk diambil secara paksa ( di boko red) sangat besar, kategori tidak terlalu dilindungi, hingga kategori yang di abaikan pemiliknya. Berikut adalah beberapa buah-buahan yang melegenda di masa kecil pastinya di kalangan orang Toraja generasi tua.

Katapi


      Dulu waktu kecil, bahasa Indonesianya cukup kontroversial. Ada yang bilang ketapi ada yang bilang ketapih (ingat pake' h di belakang) dan ada juga yang bilang kacapi baik pake h maupun tidak pake h. Dan ternyata kecapi (tanpa h) yang betul sesuai dengan KBBI.
Katapi atau kecapi, merupakan buah yang rasanya asam. Karena terlalu asam dan tidak terlalu enak, katapi masuk dalam kategori buah yang tidak terlalu di lindungi oleh pemiliknya, artinya bisa ambil, tanpa permisi sekalipun asal pohonnya jangan ditebang. Katapi lebih sering di gunakan ibu-ibu untuk menambah rasa asam pada masakan, khususnya ikan.



Dengen

    Kurang tahu, apa bahasa Indonesianya. Tapi di sini di daerah saya manggilnya dengen. Rasanya super asam, dan masuk dalam kategori buah yang di abaikan oleh pemiliknya, mau ambil silahkan, mau tebang pohonnya juga nggak papa, yang penting kayunya jangan sekalian di bawa pulang tappu' duka kayu bai soalnya.


Kalasoe'

    Kurang tahu juga apa bahasa Indonesianya. Buah ini boleh di bilang buah anggur versi Toraja. Biasanya tumbuh liar, walaupun sering di klaim ditanam oleh orang tak bertanggung jawab. Kalasoe' rasanya manis dan enak sehingga masuk dalam kategori buah yang dilindungi pemiliknya, termasuk pemilik yang cuma klaimer tadi.


Bua banga
    

       Bua banga dalam bahasa Indonesia ternyata bernama buah manau. Sama seperti kalasoe', bua banga sebenarnya banyak yang tumbuh tanpa di tanam oleh manusia (liar), namun klaimer yang hobbinya mengklaim itu banyak di kampong. Jadi deh bua banga milik pribadi dan di lindungi oleh pemilik yang bermodal klaim itu.


Jambu Biji

       Jambu biji atau dalam bahasa Toraja di sebut dambu namun khusus di Sa'dan di sebut kuppa' biasanya tumbuh di halaman rumah. Rasanya bervariasi, ada yang tawar, asam dan ada juga yang manis. Jambu biji yang rasanya manislah yang paling berpotensi di ambil secara paksa. Oleh karena itu sistem proteksi pun di perketat baik secara fisik (dirompo/di bala) maupun secara lisan (menebar ancaman untuk menakut-nakuti).

Bibbi'


        Kadang juga di sebut markisa Belanda. Namun ternyata bahasa Indonesianya adalah Rambusa . Mirip markisa tapi ukurannya lebih kecil. Biasanya tumbuh di se'pon-se'pon uma, atau pinggir jalan. Dan kabar baiknya, buah ini biasanya tidak di klaim oleh orang-orang tertentu.


Sadupe
     Dalam bahasa Indonesia sadupe di sebut buah buni. Teksturnya juga mirip dengan anggur. Tumbuh biasanya di kebun-kebun.



Itulah beberapa buah yang menemani masa kecil dulu. Masih banyak lagi yang belum sempat saya tulis, karena kurangnya informasi tentang buah tersebut. Seperti ambawang ( biasa juga di sebut mangga liar), ka'pun, kalawa', dan lain-lain. Terima kasih sudah membaca. Be Chill

Cek Artikel Lain:

Burung-burung ini di Percaya membawa pertanda kematian bagi suku Toraja

Kata-kata dalam Bahasa Toraja yang Tidak ada Bahasa Indonesianya

Ckckckck Wanita-wanita asal Indonesia ini Jadi Pemain Bokep di Amerika

Ciri-ciri khas Orang Toraja

Baca Ini, Insya Allah Kalian Akan Berhenti Makan Pa'tong (daging anjing)

Mitos-Mitos Toraja Tentang Hujan Dan Penjelasannya Secara Ilmiah

Tokoh Tokoh Terkenal Indonesia Berdarah Toraja

Pembunuhan-pembunuhan sadis yang pernah terjadi di Toraja

Perbedaan adu Kerbau Toraja dan Vietnam


Ciri-ciri Khas Orang Toraja

  
muka otor
Ciri-ciri Khas orang Toraja
Di Provinsi Sulawesi Selatan, Orang Toraja mungkin gampang di kenal, karena mempunyai ciri-ciri khas yang menonjol dan berbeda dengan suku-suku lain.

   Di postingan kali ini, saya akan memberitahu kalian beberapa ciri-ciri khas yang di miliki oleh orang Toraja. Jika Anda tidak masuk dalam beberapa ciri-ciri berikut, bukan berarti Anda bukan orang Toraja ya.  Lets check it out.

Bersuara keras
     Karena orang Toraja aslinya berada di atas pegunungan, yang medannya di penuhi lembah perbukitan, serta rumah yang saling berjauhan, jadi untuk berkomunikasi mereka harus memperbesar volume suara mereka beberapa oktaf  lebih tinggi di banding suku lain yang berada di dataran rendah. Jadi jangan heran jika di daerah lain ada yang meneriakkan nama Anda dengan suara melengking, dipastikan itu teman Anda dari kampong halaman. Namun sekarang karena perkembangan teknologi, dan di temukannya ponsel, maka untuk teriak-teriak kayaknya sudah sedikit ditinggalkan.

Logat yang kental 

        Dikampung halaman, orang Toraja lebih nyaman berbicara menggunakan bahasa nenek moyang mereka yaitu bahasa Toraja. Bahkan kalo mencoba menggunakan bahasa Indonesia, maka dia akan di cemooh "bahasa Toraya mba'mokan kami" . Makanya kalo ketemu orang dari suku lain dan harus berbahasa Indonesia, logat kental mereka akan keluar.  Kata-kata yang tidak ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia seperti : le', toda',sia, ba', dan lain-lain, kadang mengalir dengan deras dari mulut orang Toraja yang mencoba berbahasa Indonesia. Namun saatini sudah banyak kok orang Toraja yang mulai belajar menggunakan bahasa Indonesia tanpa menggunakan dialek atau menggunakan dialek yang populer di Televisi ( macam logat Jakarta itu) .

 Ma' Lindo-lindo duku' bai

        Ma'lindo-lindo duku'bai merupakan ciri muka tradisional asli orang Toraja. Tidak jelas bagaimana sebenarnya definisi pasti dari Ma'lindo-lindo duku'bai tersebut. Namun beberapa orang di luar sana menyimpulkan bahwa yang di maksud dengan "Ma'lindo-lindo duku'bai" adalah orang yang bermuka hitam dekil, berminyak ,dan segi empat.
Tapi jangan salah,  walaupun masih banyak yang stay mempertahankan ketradisionalan muka mereka, namun tak sedikit pula orang Toraja jaman sekarang terutama yang muda-muda  bertransformasi menjadi orang kota yang modis dan cantik dengan muka putih karena menggunakan pemutih made in china.

Baik dan Sopan

      Pada dasarnya orang Toraja itu baik, sopan dan rendah hati, karena memang dari kecil mereka di didik untuk itu. Orang Toraja percaya bahwa berlaku baik dan sopan serta rendah hati dapat mendatangkan berkat (dalle') dalam kehidupan mereka. Selain itu bisa menghindarkan diri pribadi maupun keluarga dari sanksi sosial berupa siri' atau malu.
Namun, karena perubahan pola hidup dan adanya global warming jaman sekarang ada saja orang Toraja yang melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan norma dan nilai. Tak heran, akhir-akhir ini banyak kasus kriminal yang terjadi di Toraja, walaupun relatif lebih sedikit di banding dengan daerah-daerah lain di Indonesia.

Kurang percaya diri

       Jika kalian pernah sekelas dengan orang Toraja di sekolah ataupun di kampus, maka di pastikan mereka akan memilih tempat duduk paling belakang. Ini karena mereka percaya bahwa yang paling berpotensi di tunjuk oleh guru maupun dosen untuk menjawab atau mengerjakan soal adalah orang yang duduknya paling depan. Namun ini bukan berarti orang Toraja itu bodoh atau kurang pandai, banyak kok orang Toraja yang pandai. Hal ini, hanya karena mereka kurang percaya diri dan takut berlebihan.

Suka bergerombol

     Di mana ada orang Toraja, di situ pasti ada orang Toraja yang lain. Betulkan? Yap, karena orang Toraja memang lebih nyaman bergaul dengan sesama mereka orang Toraja, yang notabene punya kesamaan hampir dari segala aspek, mulai dari bahasa, budaya, kebiasaan, makanan, agama, dan lain-lain. Inilah penyebab sehingga orang Toraja agak susah bergaul dengan orang dari suku lain. Walaupun kembali lagi, bahwa jaman sekarang orang -orang Toraja juga sudah banyak yang mulai terbuka terhadap orang dari suku lain, terutama mereka yang memang lahir dan besar di perantauan.

Beragama Kristen (no SARA)
   
      Sebagian besar orang Toraja merupakan penganut agama Kristen, baik Katolik maupun Protestan. Ini agak berbeda dengan suku lain yang ada di Sulawesi Selatan yang kebanyakan beragama Islam. Namun bukan berarti orang Toraja sama sekali tidak ada yang beragama lain. Walaupun jumlahnya yang relatif sedikit, di Toraja ada juga orang yang menganut agama Islam, baik pendatang maupun orang Toraja asli. Dan salah satu hal yang patut di banggakan dari orang Toraja adalah mereka sangat menjunjung tinggi sifat toleransi dalam beragama. Tak heran, hampir tidak ada isu-isu perselisihan antar agama di Toraja. Salut.

Itulah beberapa ciri-ciri khas Orang Toraja alias OTor. Saya yakin masih banyak ciri-ciri lain yang belum saya sebutkan diatas. Dan dari pada kalian pendam sendiri, mending tulis di Kolom Komentar berikut. Kurre Buda.
       
Inilah Perbedaan Antara Adu Kerbau Yang Diadakan Di Toraja Dan Yang Ada Di Vietnam

Artis Indonesia Yang Berasal Dari Toraja

Tempat Paling Menakutkan di Toraja

Masa Kecil Kalian di Toraja? Pasti Kenal Buah-buahan Legenda Ini

Jangan Menyebut Kata-kata Ini di Toraja

Jangan Ngaku Orang Toraja, Klo Tidak Pernah Melakukan Ini

Stereotip Yang Biasanya Disematkankan Ke Orang Sa'dan


Stereotip Yang Biasanya Disematkankan Ke Orang Sa'dan
     Pasti kita sering dengar orang mengatakan kalo orang Tionghoa itu pelit-pelit, orang Batak itu berwatak keras, orang Manado itu cantik atau ganteng, dan orang Jawa itu lamban dan halus, atau dalam skala internasional, misalnya orang Arab itu bermuka teroris, orang Korea itu hobby oplas alias operasi plastik, atau orang Filipina itu jago nyanyi, dan lain-lain.
   
    Inilah yang di sebut dengan sebutan stereotip, yaitu penilaian atau pandangan terhadap seseorang hanya berdasarkan persepsi terhadap kelompok dari mana orang tersebut berasal, atau dengan kata lain menggeneralisasi semua orang dari asal yang sama. Beberapa stereotip itu sebenarnya mengarah ke diskriminasi.

    Dalam skala orang Toraja, stereotip pun sudah cukup lazim dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya orang sering mengatakan kalo orang yang berasal dari La'bo itu  bicaranya lamban, orang Tondon itu berwatak keras, atau orang Sa'dan yang suka mantunu tedong.

     Di artikel kali ini, saya akan membahas khusus stereotip yang biasanya di sematkan ke orang Toraja yang berasal dari Sa'dan. Mari kita bahas:

Kurang disiplin ( sering telat)

     Jika orang Toraja secara umum di kenal sebagai orang yang tidak disiplin dan sering telat, maka itu berarti orang Toraja yang berasal dari Sa'dan lebih tidak disiplin dan lebih sering telat lagi. Tak heran, ada sebuah istilah yang cukup populer yakni "Marempa-rempa to Sa'dan". Tapi, coba lihat di lingkungan kita apakah orang yang paling sering terlambat di kelas atau tempat kerja kita itu cuman orang dari Sa'dan? Tidak selamanyakan ? Orang yang kurang disiplin itu bisa berasal dari mana saja tanpa mengenal pengelompokan tempat asal atau pun suku. Ketidak disiplinan merupakan karakter pribadi yang di bentuk mulai dari kecil dan terbawa hingga dewasa. Jadi tidak ada sangkut pautnya dengan tempat asal sama sekali.

Aksen (logat) yang sangat kental

     Sebenarnya, hampir semua tempat di Toraja mempunyai aksen atau logat masing-masing yang berbeda. Namun entah mengapa aksen atau logat orang Sa'dan paling sering di jadikan bahan bercandaan. Terutama di kalimat "nya'umbua'na oda" kadang di tambah "go to school" di belakang. hahaha . Saking seringnya jadi bahan bercandaan, orang Sa'dan biasanya memilih menggunakan bahasa Toraja tanpa aksen. Atau dengan mengubah kata " nya' "menjadi  " na' " dan "oda" menjadi "ora" .

Hobby Mantunu Tedong

       Stereotip ini yang paling melekat pada orang Sa'dan. Jika seseorang bertanya tentang asal, dan di jawab dari Sa'dan, maka dia akan bilang dengan sedikit ekspresi kaget  " pantunuan" .Padahal,ini sepenuhnya tidak benar. Sa'dan, sama seperti daerah lain di Toraja, yang masyarakatnya terdiri dari berbagai latar belakang, baik dari segi ekonomi maupun strata sosial. Di Sa'dan, mungkin banyak orang yang kaya yang bisa melakukan pantunuan sampai puluhan, bahkan ratusan, namun tak sedikit pula yang untuk makan saja sudah susah apa lagi untuk mantunu tedong. Jadi, pikir-pikir dulu jika mau menjudge orang Sa'dan dengan stereotip ini.



        Itulah tiga stereotip yang sering di gunakan untuk menggambarkan orang Toraja asal Sa'dan. Bagaimanapun, karakter seseorang tidak bisa di nilai hanya berdasarkan tempat asal orang tersebut.

Sebenarnya masih banyak lagi stereotip yang biasanya disematkan pada orang Sa'dan, silakan tulis di kolom komentar di bawah jika Anda berkenan. Terima kasih

Hati-hati Penipuan Bantuan Yang Mengatasnamakan Bank Dunia Sudah Masuk Toraja


   Beberapa hari lalu, beberapa orang tetangga saya mendapat surat pemberitahuan bahwa mereka memperoleh bantuan dana dari Bank Dunia atau World Bank. Surat pemberitahuan bantuan itu,di bagikan ke orang-orang yang sebelumnya telah di data melalui KTP mereka.

Surat pemberitahuannya kayak gini:
Contoh Formulir Penipuan yang mengatasnamakan bank dunia


    Karena penasaran, saya pun mencari tahu tentang bantuan tersebut di Internet, dan  alhasil yang saya dapatkan, ternyata bantuan tersebut merupakan modus penipuan, sudah banyak berita-berita, maupun komplain-komplain dari masyarakat yang pernah mereka tipu .

Antara lain seperti yang saya sudah screen capture berikut
ini komplain masyarakat yang tertipu di fan page mereka yakni WHF World Human Facility and The World Bank Unwhf

Modus penipuan bantuan Bank Dunia ini ternyata sudah pernah terjadi di beberapa daerah di Indonesia termasuk di Sidrap

Ini dia Link-link yang mengatakan kalo bantuan itu cuma modus penipuan belaka

dari Tribun News :
http://makassar.tribunnews.com/2016/03/07/2622-warga-sidrap-diduga-korban-penipuan-beriming-bantuan-bank-dunia

Dari Zonasultra :

http://zonasultra.com/isu-bantuan-bank-dunia-untuk-masyarakat-diduga-penipuan.html


Dari harian haluan:

http://harianhaluan.com/mobile/detailberita/44608/bantuan-unwhf-untuk-masyarakat-hanya-isapan-jempol

Dari RRI:

http://www.rri.co.id/post/berita/217970/daerah/modus_penipuan_ojk_bengkulu_minta_masyarakat_bengkulu_tidak_percaya_akan_unwhf.html

Dari Lintas Terkini:

http://lintasterkini.com/21/10/2015/polres-enrekang-selidiki-dugaan-penipuan-atas-nama-bantuan-hibah.html





     Modus penipuan ini, dengan cara menjanjikan bantuan per bulan, namun sebelumnya harus membayar uang formulir sebanyak Rp. 50.000, dan uang pembukaan rekening bank sebesar Rp. 300.000. Bantuan yang mereka janjikan tak tanggung-tanggung katanya sekitar $1000 per bulan atau sekitar Rp. 13 jutaan. Wiuw banyak kali itu. Karena tergiur dan berharap penuh, banyak dari tetangga saya tersebut tidak mengindahkan pemberitahuan saya kalo bantuan itu cuma modus penipuan.

    Saya melanjutkan pencarian saya di Internet siapa tahu saja berita-berita maupun komplain masyarakat yang saya baca tadi itu tidak benar. Akhirnya saya mencoba masuk website resmi PBB atau United Nation karena World Bank atau Bank Dunia yang di bawa-bawa namanya itu merupakan organisasi yang berada dalam naungan PBB. Dan alhasil tidak ada sama sekali tulisan, pengumuman atau apa pun mengenai bantuan itu, yang ada mereka memberi peringatan tertulis seperti gambar berikut ini:

Screen Capture dari Situs resmi PBB di Indonesia. Silakan cek sendiri di :
http://unic-jakarta.org/hubungi-kami/

     Sebenarnya, ini adalah modus penipuan yang klasik, dengan cara mengiming-imingi orang sejumlah uang, namun harus membayar beberapa biaya terlebih dahulu di depan. Hanya kali ini sedikit canggih dengan mencatut nama sebuah lembaga Terbesar di dunia, yaitu Bank Dunia.

    Target penipuan mereka adalah orang-orang dengan tingkat pendidikan rendah. Karena selain mudah di tipu, mereka juga sulit mendapatkan informasi. Namun banyak pula korban dari kalangan Pegawai Negeri Sipil dan Lembaga Swadaya Masyarakat atau LSM.

     Jadi jika kalian mempunyai tetangga, saudara atau siapa pun yang mendapat surat pemberitahuan itu, peringatkan mereka jika bantuan itu adalah modus tipu-tipu belaka.

Perbedaan Adu Kerbau di Toraja dan Vietnam

   Selama ini, kita cuma tahu adu kerbau hanya dapat di jumpai di Kabupaten Toraja, Indonesia. Namun faktanya tidak, karena adu kerbau juga di kenal di beberapa daerah, misalnya Minangkabau. Bahkan nama Minangkabau sendiri katanya berasal dari kata Minang, yaitu menang dan kabau, yaitu kerbau kemudian di satukan menjadi Minangkabau, yang artinya kerbau yang menang dari sebuah pertandingan adu kerbau. Selain di Minangkabau, di luar negeri pun adu kerbau juga di kenal, seperti di Vietnam. Bahkan di sana, adu kerbau di jadikan sebuah festival yang di adakan setahun sekali pada hari ke -9 bulan ke-8 penanggalan Vietnam atau sekitar tanggal 21 September penanggalan Masehi.

      Di artikel ini, saya akan membandingkan antara adu kerbau yang di adakan di Vietnam dan yang di adakan di Toraja. Lets check it out.

Mengapa di adakan (alasan di adakan) ?

   Di Vietnam, adu kerbau sudah menjadi budaya yang berkaitan dengan kepercayaan mereka sejak abad ke 18 dan di adakan untuk memohon kesejahteraan, kebahagiaan, dan keberkahan atas seluruh warga kepada Dewa. Sedangkan di Toraja, adu kerbau merupakan salah satu rangkaian adat dari upacara kematian Rambu Solo'.

Kapan di adakan ( Waktunya) ?

   Karena adu kerbau di Vietnam adalah festival tahunan, maka di adakan setiap setahun sekali, yaitu pada hari ke-9 bulan ke-8 penanggalan Vietnam atau sekitar tanggal 21 September penanggalan Masehi. Berbeda dengan adu kerbau di Toraja yang di adakan setiap ada upacara kematian Rambu Solo'. Di mana upacara kematian rambu solo' tidak punya jadwal tertentu alias di adakan kapan saja keluarga orang yang di upacarakan itu sudah punya waktu, dan itu biasanya pas libur panjang nasional misalnya libur natal( bulan Desember) dan libur Lebaran.

Di mana di adakan ( arenanya) ?

      Di Toraja, arenanya bisa di mana saja, yang penting luas dan datar. Becek dikit tak jadi masalah, bahkan bisa jadi nilai tambah.  Penontonnya, silahkan cari tempat sendiri. Di Vietnam, mereka sudah mempunyai arena khusus yang mirip stadion dan punya tribun penonton, jadi penonton harus bayar agar kebagian kursi. Sekedar info, di Vietnam katanya penonton adu kerbau biasanya lebih banyak dari pada penonton sepak bola wow.

Penamaan kerbau petarung


Syahrini, The Buffalo vs 03 2010

        Penamaan kerbau petarung di Vietnam, sedikit membosankan, karena mereka hanya bisa menamai kerbau mereka sesuai dengan urutan angka yang di berikan panitia. Angka tersebut biasanya di tulis menggunakan cat putih pada tubuh kerbau. Berbeda dengan kerbau petarung di Toraja, orang bebas memberi mereka nama. Saking bebasnya nama Jokowi dan Syahrini pun di pakai  sebagai nama kerbau petarung. Semoga saja mereka tidak tersinggung.

Setelah di adu, apa yang terjadi pada kerbau petarung??


Menang atau Kalah, tetap jadi santapan
        Jika di Toraja kerbau petarung yang menang harganya akan naik setinggi-tingginya dan tidak akan di sembelih, maka hal ini sangat berbeda dengan kerbau petarung di Vietnam.Kalah atau pun menang, kerbau-kerbau di sana akan di sembelih untuk di jual dagingnya ke pada para penonton. Tradisi mereka mempercayai, bahwa daging kerbau petarung tersebut telah di berkati oleh para Dewa, sehingga bisa mendatangkan keberuntungan dalam hidup.



        Demikian sedikit perbedaan antara adu kerbau yang ada di Toraja dan yang ada di Vietnam.
Adu kerbau adalah warisan budaya kita, jadi semestinya di jaga dan di lestarikan dengan cara yang POSITIF. Dan jika kalian merasa ada yang belum sempat di tulis di atas, tulislah di bagian komentar di bawah. Terima kasih.

Cek Artikel Yang Lain

Artis Indonesia yang Berdarah Toraja

Mitos Toraja Tentang Hujan dan Penjelasannya secara Ilmiah

Tokoh-tokoh Terkenal Indonesia Asal Toraja




Kata-Kata Makian Dalam Bahasa Toraja ( Torajan Swear Words)

Pertama-tama, saya minta maaf atas postingan kali ini. Postingan ini sama sekali tidak berusaha untuk mendorong seseorang untuk mempelajari dan kemudian menggunakan kata-kata makian yang termuat di sini. Postingan ini hanya semata-mata ingin memberikan informasi kepada Anda semua)


   Swear words atau kata-kata makian merupakan ungkapan kekesalan, kemarahan, kebencian terhadap sesuatu atau seseorang. Walaupun swear words itu dianggap kasar, tidak sopan dan seharusnya dihindari, namun faktanya semua bahasa yang ada di dunia, mempunyainya dalam perbendaharaan kata, termasuk bahasa Toraja.
    
    Dalam bahasa Toraja, swear words atau makian mempunyai beberapa terjamahan, antara lain pa'kadoro-an dan pa'pasembang-an atau pa'gatai-an. Di mana pa'kadoro merupakan kata makian yang berhubungan dengan hal-hal yang berbau seks, misalnya alat kelamin, persetubuhan, dan lain-lain. Sedangkan Pa' pasembang atau pa'gataia-an bisa di terjamakan sebagai sumpah serapah dalam bahasa Indonesia, yang di ucapkan karena kemarahan yang meluap-luap terhadap seseorang. Kedua jenis makian itu, mempunyai level atau tingkatan masing-masing. Semakin tinggi tingkat kemarahan atau emosi seseorang, maka level makian yang ia ucapkan akan semakin tinggi pula, yang artinya makiannya semakin keras, kasar, dan sangat tidak sopan. Berikut adalah beberapa makian yang sering di gunakan oleh orang Toraja

Tai Laso

    Selain di Toraja, kata makian ini juga di gunakan di daerah- daerah lain di Sulawesi Selatan, termasuk Makassar. Kata ini termasuk dalam kategori pa'kadoroan yang di gunakan kepada laki-laki. Tai laso sendiri, secara harafia dalam bahasa Indonesia artinya kotoran penis (alat kelamin laki-laki).

Telek Tau

      Telek dalam bahasa Indonesia artinya Vagina (alat kelamin wanita) dan tau artinya orang. Telek tau di terjamah kan "orang yang hina" atau " orang yang kurang ajar" dalam bahasa Indonesia. Walaupun telek artinya vagina(alat kelamin wanita), namun telek tau bukan hanya di tujuhkan untuk memaki wanita saja, tetapi juga kepada pria. "Telek tau" masuk dalam level umpatan yang tinggi.

Tatta' Tau

    Mirip dengan Telek Tau, Tatta' tau juga bisa di terjamahkan "orang yang hina" atau " orang yang kurang ajar". Tatta' dalam bahasa Toraja sebenarnya tidak punya kata yang sepadan dalam bahasa Indonesia. Tatta' tau di gunaka untuk memaki pria maupun wanita. Kadang, kata tatta' juga bisa di kombinasikan dengan kata lain untuk membentuk kata makian baru, misalnya "Tatta' asu" ( anjing kurang ajar), "tatta' tobaga" ( orang bodoh kurang ajar), tatta' tobebe" ( orang gila kurang ajar ), dan lain-lain.

Tannia Tau

     Tannia Tau jika di terjamahkan ke dalam bahasa Indonesia, maka artinya " bukan manusia". Makian ini masuk dalam kategori makian level rendah,  artinya makian ini tidak terlalu kasar, walaupun tetap tidak sopan. Makian ini, di tujuhkan baik kepada wanita, maupun pria.

Kendu Injo'na/Indo'na
   
     Makian yang satu ini, mirip dengan swear words "motherfucker" dalam bahasa Inggris. Karena kata makian ini sangat keras, maka kadang agar sedikit halus, di ganti menjadi "keju donat". Kendu indo'na, masuk dalam level makian yang sangat tinggi. Jadi jangan menyebut kata ini dengan sembarang.

Kenna Sembang ko kila'
   
      Ini masuk dalam kategori " ma' pasembang" atau "ma'gatai" yang dalam bahasa Indonesia artinya "semoga kau tersambar petir". Biasanya di ucapkan untuk memaki seseorang yang telah menipu kita. Kenna sembang ko kila', masuk dalam kategori umpatan level tinggi.

Kenna Pula' ko Bo'bo'

      Kata umpatan ini, juga masuk dalam kategori ma' pasembang atau ma' gatai. Dalam bahasa Indonesia Kenna pula' ko Bo'bo artinya semoga kau tersedak nasi'.  Sama dengan umpatan kenna sembang ko kila', umpatan ini masuk dalam kategori umpatan level tinggi dan di gunakan saat emosi yang sangat meluap-luap di luar batas.


     Demikian beberapa kata-kata makian yang ada dalam bahasa Toraja. Kata makian merupakan kata yang kasar dan tidak sopan, oleh karena itu kata-kata tersebut sebisa mungkin untuk di hindari. Terutama untuk anak kecil, kata-kata makian sebaiknya tidak di gunakan sama sekali. Terima kasih.

Cek Artikel Yang Lain :

Artis Indonesia Berdarah Toraja

Mitos Toraja Tentang Hujan dan Penjelasannya Secara Ilmiah